Kepercayaan diri & Kesuksesan
Jika Anda sempat membaca brosur penawaran dari workshop di atas,
Anda bisa membaca kalimat pertamanya berbunyi demikian:
"Apa jadinya jika Anda memiliki target dan Anda tahu bahwa
Anda tidak mungkin gagal mencapainya?"
Jawaban dari pertanyaan itu jelas: "Senang
sekalee...!"
Satu hal yang bisa diterjemahkan dari rasa senang itu, adalah
bahwa dengan sebuah jaminan "tidak mungkin gagal", Anda tidak perlu
lagi mengkhawatirkan apapun tentang diri Anda dan tentang apa yang Anda
lakukan. Anda menikmatinya, Anda enjoy menempuh perjalanan. Itulah rasa senang
Anda.
Anda bisa senang -- alias bahagia, HANYA JIKA Anda bisa
memastikan bahwa arah perjalanan Anda memang sudah sesuai dengan apa yang Anda
inginkan. Anda bisa bahagia, HANYA JIKA Anda sangat mempercayai hal itu. Anda
bisa bahagia, HANYA JIKA Anda sangat mempercayai diri Anda sendiri.
Seorang nenek tua yang sebatang kara, dan hidup hanya dari
membuat sapu lidi, bisa lebih berbahagia dari pada kita. Itu bisa terjadi HANYA
JIKA ia sangat mempercayai apa-apa yang ada di dalam dirinya.
Percaya?
Diri sendiri?
Ya! Itulah yang sesungguhnya. Kesenangan dan kebahagiaan karena
jaminan tercapainya sukses dan keinginan Anda, adalah tentang rasa percaya
diri. Kepercayaan dirilah yang membuat Anda tidak mungkin gagal mencapai apapun
yang Anda inginkan. Untuk menghindari kegagalan mencapai keinginan, Anda perlu
menelusuri ulang SEMUA keinginan Anda. Mulai dari keinginan awal sampai
keinginan puncak Anda.
Jika Anda menginginkan diri Anda menjadi seorang pemimpin yang
berhasil, maka Anda perlu mengetahui bahwa Anda memerlukan rasa percaya diri,
agar Anda bisa bertindak dan bergerak dengan efisien dan efektif menuju
keinginan puncak Anda. Begitu pula, jika Anda menginginkan diri Anda menjadi
seorang marketer yang berhasil. Anda juga perlu percaya diri bahwa Anda saat
ini memang sedang bergerak ke arah keinginan puncak itu. Inilah yang berlaku
untuk APAPUN keinginan puncak Anda.
Untuk apa pun yang Anda inginkan, Anda memerlukan rasa percaya
diri. Hanya dengan percaya diri, Anda bisa menikmati perjalanan Anda menuju
keinginan puncak Anda, dengan rasa senang dan bahagia.
Persoalannya begini. Rasa percaya diri pada dasarnya adalah
sebuah keahlian yang bisa dipelajari. Ia bukan bawaan lahir, melainkan hasil
dari proses belajar terus-menerus. Uniknya, Anda biasanya memperoleh rasa
percaya diri dengan proses yang tidak disadari. Itu sebabnya, banyak orang yang
mempertanyakan diri sendiri:
"Saya sebenarnya ingin menjadi ..., tapi kok kayaknya
mustahil ya?"
Pertanyaan itu mencerminkan rasa percaya diri yang belum
optimal, akibat kebiasaan menunggu datangnya rasa percaya diri. Orang ini lupa,
bahwa percaya diri memang tidak bisa ditunggu. Percaya diri harus dibangun
dengan berbagai kesadaran. Blunder seperti ini mirip dengan gambaran berikut.
Pernahkah Anda memperhatikan, bahwa seseorang yang berhasil --
karena sukses bisnis, karena jabatan puncak, karena kekayaan melimpah, karena
ketenaran sejagat, karena kehebatan selangit, karena keahlian yang luar biasa
dan sebagainya, cenderung lebih percaya diri?
Padahal, saat orang itu masih baru datang dari kampung sebagai
orang udik yang baru memulai segalanya, jelas sekali ia bukan orang yang penuh
percaya diri. Keberhasilannya mencapai berbagai keinginan telah membuatnya
menjadi orang yang sangat percaya diri. Bagaimanakah ia bisa mentransformasi
dirinya dari kurang percaya diri menjadi sangat percaya diri?
RAHASIA PERCAYA DIRI
Salah satu rahasia dari percaya diri adalah achievement atau
pencapaian. Dalam gambaran di atas, jelas sekali bisa dilihat bahwa pencapaian
akan meroketkan rasa percaya diri seseorang.
Namun demikian, Anda mungkin akan berkata, "Bukankah untuk
mencapai sukses itu juga perlu percaya diri?" Percaya bahwa diri Anda
memang bisa sukses dan bahagia? Ya! Memang demikian seharusnya.
Maka, muncullah paradoks yang membingungkan itu.
Anda punya keinginan. Dengan mencapainya, Anda akan lebih
percaya diri. Dengan menjadi sukses, Anda akan merasa aman karena jaminan
berbagai hal (uang, jabatan, akses, ruang gerak, keamanan, kemapanan, dan
sebagainya), yang akan membuat hidup Anda menjadi lebih mudah dan bahagia.
Lucunya, untuk mencapai semua itu diperlukan juga rasa percaya
diri, agar Anda bisa menikmati perjalanan menuju keinginan puncak, dengan rasa
senang dan bahagia. Sebab, Anda tentu tidak ingin menunda kebahagiaan Anda.
Yang ada, adalah bahagia sekarang, makin bahagia kemudian, dan lebih bahagia
lagi dan lebih bahagia lagi.
Di sinilah perlunya, Anda menelusuri ulang SEMUA keinginan Anda.
Keinginan puncak Anda harus diurutkan lagi menjadi rantai dari berbagai
keinginan. Dengan satu per satu mencapai mata rantai keinginan itu, maka Anda
telah membangun berbagai achievement, yang pada akhirnya akan bermuara pada
achievement puncak Anda. Dengan demikian, Anda akan percaya diri dalam
menjalani proses, dan sekaligus percaya diri dalam menikmati tercapainya
keinginan. Artinya, Anda akan berbahagia menikmati proses, dan Anda akan
berbahagia menikmati hasil.
Sekarang, di manakah letaknya titik awal dari 'rantai keinginan
Anda' itu?
Percayalah, mata rantai keinginan yang pertama adalah KEINGINAN
UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI!
Kesuksesan akan mendekatkan kebahagiaan. Kesuksesan menciptakan
kenyamanan. Kesuksesan akan membuat Anda lebih percaya diri menghadapi dunia
dan seisinya. Untuk mencapainya, Anda juga memerlukan rasa percaya diri. Maka,
KEINGINAN UNTUK LEBIH PERCAYA DIRILAH yang pertama kali harus Anda puaskan!
Itulah achievement pertama Anda.
Inginkah Anda lebih percaya diri, dengan melihat percaya diri
sebagai sebuah konsep dan keahlian, karena ia memang tidak bisa ditunggu begitu
saja? Jika Anda memang menginginkannya, marilah kita lihat bagaimana keinginan
Anda.
KEINGINAN HARUS DICIPTAKAN SECARA SADAR
Anda dilahirkan untuk dua hal. Menjadi penakluk, atau pihak yang
ditaklukkan. Yang manakah yang Anda inginkan?
Jika Anda tidak ingin menjadi penakluk, maka Andalah yang akan
ditaklukkan. Anda akan ditaklukkan oleh emosi Anda, oleh ketakutan Anda, oleh
rasa ketidaknyamanan Anda, oleh rasa was-was Anda dan oleh berbagai perilaku
buruk Anda.
Keinginan, persis seperti otot Anda. Use it or lose it! Semakin
sering Anda MELATIH KEINGINAN dengan mengikutinya menjadi tindakan nyata, maka
keinginan Anda akan semakin kuat. Demikian seterusnya. Dan jika Anda berhasil
memupuknya, maka Anda telah membuka jalan untuk menelusuri rantai keinginan
Anda sampai ke puncaknya. Itulah kekuatan keinginan.
Maka, salahlah orang yang mengira bahwa keinginan adalah benda
statis yang pasif dan melintas begitu saja. Sebaliknya, keinginan adalah benda
hidup yang bisa DICIPTAKAN, DITUMBUHKAN dan DIBESARKAN semaksimal mungkin.
Batasnya hanyalah akal dan keterbatasan manusia. Keinginan yang besar ada pada
diri setiap orang. Hanya saja, ada yang memilih untuk menghentikannya, atau
menganggap itu bukan keinginannya, atau merasa tidak mungkin bisa mencapainya,
dan ada pula yang percaya pada keinginannya dan sangat ingin mencapai apa yang
diinginkannya.
Keinginan seorang anak TK untuk menjadi dokter, belum merupakan
keinginan puncak. Itu keinginan anak-anak. Saat anak itu bertambah usia,
keinginan itu akan dibreakdown menjadi keinginan untuk terus sekolah sampai
SMU, dan kemudian keinginan untuk kuliah di fakultas kedokteran.
Saat kuliah, keinginan itu sangat mungkin bisa 'gembos' di
tengah jalan. Misalnya, karena orangtuanya bangkrut, tidak bisa membiayai lagi,
dan dirinya sendiri belum bekerja. Haruskah keinginannya itu dipupuskan? Tidak!
Keinginan itu sebenarnya tetap bisa dipertahankan, sehingga keinginan itu tetap
bisa dicapai. Jika ia bisa mempertahankan keinginan itu, maka keinginan itu
telah menjadi keinginan puncaknya. Setidaknya, sampai ia selesai kuliah.
Menjadi dokter, dan mulai MENCIPTAKAN keinginan puncak yang baru, yang lebih
tinggi dan lebih besar lagi.
Lantas, bagaimanakah Anda harus melatih keinginan Anda, dari
sekedar 'kepengen' alias 'mupeng', menjadi keinginan yang terus tumbuh dan
berkembang menjadi keinginan puncak Anda? Bagaimanakah Anda bisa memelihara dan
mengobarkan semangat, kemauan dan keinginan Anda?
MELATIH KEINGINAN
Setiap hari Anda dihadapkan pada berbagai pilihan. Waspadalah.
Bukan tidak mungkin, Anda telah merasa memilih sesuai keinginan, padahal itu
hanyalah selera atau bahkan nafsu yang lebih rendah. Anda harus membedakan
keinginan yang positif dan mendukung tercapainya keinginan puncak Anda, dari
'sesuatu' yang hanya merupakan 'keinginan palsu' dan sebenarnya cuma nafsu.
Jika Anda biasa memilih bakso daripada siomay untuk jajan,
mengapakah Anda tidak mencoba melatih keinginan dengan lebih sering memilih
siomay? Jika Anda biasa menutupnya dengan teh botol, mengapakah tidak mencoba
untuk secara sadar memilih es campur? Keluarlah dari kebiasaan yang itu-itu
saja. Dobraklah zona kenyamanan Anda. Percayalah, nanti Anda justru akan
memperluasnya.
Inilah latihan untuk keinginan Anda. Inilah yang akan MEMPERKUAT
keinginan Anda. Inilah yang akan mengantarkan Anda ke puncak keinginan Anda.
Inilah yang akan membuat Anda mencapai cita-cita.
Memilih adalah tindakan nyata dari keinginan Anda. Bukan hanya
selera atau nafsu, akan tetapi benar-benar KEINGINAN yang Anda CIPTAKAN. Maka,
suka atau tidak suka adalah barang yang kurang relevan.
Yang penting adalah, MUNCULKAN keinginan yang tetap berada di
rantai keinginan Anda, yang mengarah pada keinginan puncak, lalu lakukan! JUST
DO IT!
Ingatlah bahwa ini tidak mudah. Gandhi mengatakan "effort
brings discomfort", dan Helmy Yahya mengatakan, "Sukailah apa yang
Anda kerjakan, bukan kerjakan apa yang Anda sukai."
Dengan melatih dan membiasakan diri, Anda akan selalu senang
dengan pilihan Anda. Meski itu tidak sesuai dengan selera dan nafsu Anda. Dan
Anda, tidak akan bisa menjalaninya tanpa memahami dan menelusuri rantai
keinginan Anda sendiri.
Anda pasti tahu apa yang terbaik untuk Anda. Anda tahu apa yang
perlu Anda lakukan. Yang jelas, itu semua bukan tentang apa yang Anda tahu,
melainkan tentang apa yang Anda lakukan.
MEMPERKUAT KEINGINAN
Chuck Gallozzi memberi 6 tips tentang bagaimana memperkuat
keinginan Anda.
1. FOKUS ULANG
Ketahuilah, bahwa di dalam diri setiap orang ada motivasi yang
amat besar. Apa yang diperlukan adalah melepaskan motivasi itu dari
belenggunya. Untuk bisa membebaskan motivasi itu, Anda perlu mempertahankan
fokus. Fokus pada apa? Fokus pada kesenangan, kebahagiaan, atau kenyamanan yang
akan Anda dapatkan, jika Anda berhasil mencapai keinginan. Dan bukan
sebaliknya, fokus pada upaya dan kerja keras untuk mencapainya. Anda memang tak
perlu fokus ke sini, sebab upaya dan kerja keras itu sudah pasti.
2. UBAH PERILAKU
Perilaku yang tepat akan menjadikan Anda lebih efektif dalam
menentukan sasaran, dalam memahami dan mengidentifikasi rantai keinginan Anda.
Dasar terpenting dari semua perilaku yang tepat, adalah menerima jargon
"no pain no gain" sebagai sebuah kenyataan.
3. LATIHAN
Ya. Seperti yang di atas. Latihan akan menciptakan kebiasaan.
Kebiasaan akan menciptakan perilaku. Perilaku akan membuka jalan pada tindakan.
Dan tindakan, adalah wahana untuk mencapai keinginan.
4. KONVERSI FRUSTRASI MENJADI ENERGI
Muhammad Ali mengatakan, "Hanya orang yang tahu persis
rasanya kalahlah, yang akan bisa mencapai dasar jiwanya, dan kembali ke atas
dengan kekuatan untuk menang."
Kuncinya, adalah berbagai hal yang positif; positif thinking,
positif feeling, positif knowing. Dan segala yang positif, dimulai dengan
kekayaan dalam wawasan dan cara pandang.
Ingatlah cara Anda memandang gelas yang hanya berisi air
setengahnya, apakah itu berarti:
- Setenzah kosong;
- Setengah penuh; atau
- Setengah dari kapasitas, daya tampung atau kemampuannya?
5. ISTIQOMAH ALIAS PERSISTENCE
Anda harus membangun stamina dengan benar; bersyukur jika
lancar, bersabar jika tidak lancar.
6. MAU BEKERJA KERAS
Ingatkah Anda akan hukum Inersia? Apa yang diam akan cenderung
tetap diam, dan apa yang bergerak akan cenderung tetap bergerak. Mulailah
bergerak, maka Anda akan makin bergerak. Gerak Anda akan makin kuat. Keinginan
Anda akan makin kuat. Maka Anda akan makin mendekati puncak keinginan Anda.
KESIMPULAN
Kembali ke rantai keinginan Anda. Apapun puncak dari keinginan
Anda, itulah yang menjadi ujung dari rantai keinginan Anda. Di situlah sukses
dan bahagia yang Anda cita-citakan. Dalam perjalanan untuk mencapainya, Anda
juga perlu merasa sukses dan bahagia. Dan keduanya, berdiri di atas fondasi
percaya diri. Maka, CIPTAKANLAH mata rantai pertama dari rantai keinginan Anda,
yaitu KEINGINAN UNTUK LEBIH PERCAYA DIRI. Dengan mengikuti keinginan ini, Anda
dijamin tetap berjalan di rantai keinginan menuju puncak. Inginkah Anda?
Anda tahu harus bagaimana.
0 komentar:
Posting Komentar